SELAMAT DATANG HAPPY BLOGGING
Latest Updates

mengungkap tentang sejarah lucifer

mengungkap tentang sejarah lucifer
LUCIFER ,DID YOU KNOW  WHAT IS IT ?

Bagian Pertama




Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkanNyalah terang itu dari gelap. Dan terang itu adalah Lucifer, yang namanya berarti pembawa terang, sehingga dia juga dinamai dengan nama siang. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.
Itulah kisah asal mula Lucifer yang diciptakan Allah pada hari pertama. Makhluk Allah yang diciptakan pada awal mula, diberi tempat yang istimewa untuk menjadi pendamping kegelapan. Sebab pada mulanya adalah gelap gulita dan Allah berada dalam kegelapan yang kosong. Keberadaannya membuat alam semesta ini beraksi, setelah Allah memutuskan untuk menciptakannya. Namun dia tidak selalu bersama-sama dengan Allah. Dan dia bukanlah Allah. Dan ini adalah kata-katanya.
Aku, Lucifer, putera Fajar, terang yang telah memberi nuansa baru pada kegelapan. Sebagaimana tugasku menjadi pengawas bumi. Pekerjaanku sehari-hari adalah melakukan perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi. Sebagaimana Allah telah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan pada hari keenam , maka berkuasalah aku atas mereka. Akulah pemimpin mereka, sejak mula, sampai suatu hari, Allah berfirman kepada kami, para malaikat-malaikatNya: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Aku yang termasuk dalam malaikat-malaikat Allah bertanya: "Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau". Tuhan berfirman:"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Aku, Lucifer, yang selama ini mendapat kepercayaan dari Allah, memang ada sedikit rasa kecewa. Setelah sekian lama aku selalu sungguh-sungguh bertasbih memuji Allah, namun kedudukanku akan diambil dan dialihkan kepada manusia. Allah berkehendak menggantikan tugasku di bumi dan menyerahkan kepada seorang manusia untuk menjadi khalifah di bumi. Allah berkehendak agar manusia dipimpin oleh manusia pula. Tapi biarlah, aku hanya berpegang kepada Allah bahwa Dia mengetahui segala-galanya.
Kemudian Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Dan Allah menamainya Adam.
Aku, Lucifer, hadir waktu penciptaan manusia. Masih terngiang-ngiang di telingaku ketika Allah berfirman: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." Allah mengambil tanah dari bumi, dibentuknya manusia itu dan dihembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Dan dengan demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Sebetulnya aku kagum pada karya ciptaan Allahku ini, manusia yang baik bentuknya. Bukankah Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah sendiri? Dan betapa enaknya manusia itu, Allah juga menyediakan tempat yang nyaman baginya. Allah telah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah ditempatkanNya manusia yang dibentukNya itu. Kalau seandainya aku diperlakukan seperti itu, alangkah bersyukurnya aku.
Betapa Allah sungguh-sungguh mencintai manusia, makhluk ciptaan yang dibuat berdasarkan gambarNya, kadang membuat aku iri. Terus terang saja, tak pernah Allah sedemikian dekat dengan ciptaanNya yang lain. Allah kemudian menempatkan manusia itu ke dalam taman Eden agar dia mengusahakan dan memelihara taman itu.
Yang aku lihat bukanlah fatamorgana dan bukanlah ilusi. Ternyata tak beralasan bahwa kami dulu menyangsikan, bahwa manusia itu akan menjadi orang yang akan membuat kerusakan dan suka menumpahkan darah. Dan memang benar, Allah maha mengetahui.
Namun, dalam hati kecilku, masih terbersit satu perasaan ragu-ragu atas manusia itu. Bisakah ia menjadi seorang khalifah di bumi? Taman Eden ini bukanlah bumi yang sesungguhnya. Bumi yang sesungguhnya adalah bumi yang harus dikerjakan dengan susah payah. Mengenai bumi yang sesungguhnya ini aku tahu betul, karena aku sering menjelajahinya. Tapi semua perkara ini, aku pendam dalam hati.
Suatu hari, aku bersama malaikat yang lain berkumpul di taman itu. Roh Allah hadir di taman itu. Dan manusia itu sedang dalam kesendiriannya. Allah menjumpai Adam, manusia itu, dan Dia mengajarkan kepadanya nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika memang kamu orang yang benar!" Jawab kami:"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukan kepada mereka nama-nama benda ini". Maka setelah diberitahukannya nama-nama benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan" Lalu Allah membentuk dari tanah segala binatang hutan dan segala burung di udara. DibawaNyalah semuanya kepada manusia itu untuk melihat, bagaimana ia menamainya; dan seperti nama yang diberikan manusia itu kepada tiap-tiap makhluk yang hidup, demikianlah nanti nama makhluk itu. Dan Adam memberi nama kepada segala ternak, kepada burung-burung di udara dan kepada segala binatang hutan.
Kami bisa merasakan, betapa Allah menyayangi manusia itu. Dan, Allah menciptakan penolong baginya yang sepadan dengan dia. Allah membuat manusia itu tidur nyenyak. Ketika ia tidur, Allah mengambil salah satu rusuk dari padanya, lalu menutup tempat itu dengan daging. Dan dari rusuk yang diambil Allah dari manusia itu, dibangunNyalah seorang perempuan, lalu dibawaNya kepada manusia itu. Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.
Kalau saja aku bisa ceritakan keindahan taman Eden itu secara rinci. Sebuah tempat yang begitu indah dan damai. Penuh dengan berbagai binatang dan semuanya yang berada dalam taman ini hidup dengan rukun. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Serigala tinggal bersama domba dan macan tutul berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa makan rumput bersama-sama. Tidak ada yang berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap taman itu. Dan aku, Lucifer, Putera Fajar, melihat semuanya itu dan bersama malaikat lain memuji-muji Allah.
Sungguh, seandainya engkau pernah berada di taman Eden. Tentu tak akan ingin pergi kemana-mana lagi. Memang, ada yang mengganjal dalam hatiku. Aku, Lucifer, yang selama ini selalu taat dan memuliakan Allah, ada rasa iri kepada manusia itu. Bukan saja karena dia akan menggantikan tugasku sebagai khalifah di bumi, tetapi belum apa-apa, sudah diberikan kenikmatan tiada tara kepadanya. Sementara aku, yang pertama kali diciptakan olehNya, tak
pernah diberi kenikmatan seperti ini.

Taman Eden, yaitu taman Allah penuh segala batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit. Tempat tatahannya diperbuat dari emas dan disediakan pada hari penciptaanmu, wahai manusia.
Memang Allah pernah berfirman pula kepadaku: "Aku akan mendirikan bagi mereka suatu taman kebahagiaan, sehingga di tanah itu tidak seorangpun akan mati kelaparan dan mereka tidak lagi menanggung noda yang ditimbulkan bangsa-bangsa. Dan mereka akan mengetahui bahwa Aku, Allah mereka." Aku sungguh melihat, betapa Allah menyayangi dan memanjakan manusia itu.
Allah menumbuhkan berbagai-bagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk dimakan buahnya; dan pohon kehidupan di tengah-tengah taman itu, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Di taman itu ada pohon-pohon aras, juga ada pohon sanobar dan pohon berangan. Waktu itu, segala pohon-pohon yang ada di taman Allah tiada yang dapat disamakan dengan pohon lain mengenai keelokannya.
Ada sebuah sungai yang mengalr dan membasahi taman itu. Kami menyebutnya sebagai sungai air kehidupan. Dan sungai yang ada di taman Eden itu mengalir terus ke bumi dan menjadi empat cabang. Sungai ini sendiri jernih bagaikan kristal, dan mengalir keluar dari takhta Allah. Sekali meminum air kehidupan dari sungai itu, maka tidak akan haus lagi.
Allah berfirman kepada manusia itu: "Lihatlah, Aku memberikan kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya."
Manusia itu berkata kepada Allah: "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!" Memang, merekalah orang-orang kudus yang ada pertama kali di tanah ini, merekalah orang mulia yang selalu menjadi kesukaan Allah.
Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik. Lalu Allah memberi perintah ini kepada manusia itu: "Hai Adam, diamilah taman ini oleh kamu dan isterimu, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai. Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kamu dekati pohon ini dan janganlah kaumakan buahnya, yang akan menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim. Dan Kutegaskan kepadamu, Kularang kamu memakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Adam mendengar perintah Allah dengan penuh sujud. Tapi setelah itu, aku mendengar pembicaraan dia dengan istrinya, Hawa, soal mati itu. Mereka bertanya-tanya sendiri, apa yang dimaksudkan mati oleh Allah. Sebab mereka selama ini tidak mengenal arti kematian. Memang, Allah waktu itu belum pernah mengemukakan tentang kematian kepada mareka, bahwa semua makhluk ciptaan Allah pasti akan mati. Tidak terkecuali aku, Lucifer, malaikat terang ciptaan Allah yang pertama. Namun mereka enggan menanyakan langsung kepada Allah.
Sungguh, tak akan kekurangan apapun juga bila tinggal di taman itu. Di tempat yang damai ini orang tidak perlu lagi mengejar kekudusan, sebab tempat itu sudah kudus. Dan dengan kekudusan kita akan dapat melihat Allah.
Manusia itu memuji-muji Allah: "Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram; sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dalam kematian, dan tidak membiarkan kami melihat kebinasaan. Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa."
Dari kejauhan aku, Lucifer, beringsut pergi. Ah, betapa senangnya manusia itu. Allah maha mengetahui apa yang akan terjadi. Bukankah Allah tahu apa yang terbaik? Kubentangkan kedua sayapku, terbang ke angkasa dan kembali menjelajahi bumi untuk melihat-lihat keadaan di sana. Dalam hatiku aku berkata, hai manusia lihatlah, inilah bakal tanah yang akan diserahkan kepadamu. Tanah yang permai dan kudus. Dan dalam diriku ada sedikit rasa sedih, suatu saat nanti harus rela menyerahkan semua ini kepada manusia itu.
Tapi, aku percaya, Allah maha mengetahui dan maha bijaksana.


bersambung
:*


Menyukseskan Masa Muda

Menyukseskan Masa Muda
PENDUDUK salah satu negeri di Eropa diminta memilih dari tiga alternatif: penampilan bagus, kekayaan, atau kemudaan. Yang paling banyak dipilih adalah kemudaan. Ya, orang dari semua kelompok usia menganggap bahwa masa remaja dan masa di usia awal 20-an adalah masa yang istimewa dalam kehidupan. Dan, setiap orang ingin agar masa muda menjadi transisi yang sukses dari masa kanak-kanak ke dewasa. Tetapi, bagaimana?
Dapatkah Alkitab membantu? Jawabannya pasti ya. Marilah kita periksa dua bidang yang di dalamnya Firman Allah dapat menjadi bantuan istimewa bagi kaum muda, mungkin lebih merupakan bantuan bagi kaum muda daripada bagi kelompok usia mana pun.
Bergaul
Jugend 2000 adalah sebuah laporan tentang survei berskala luas mengenai sikap, norma, dan perilaku lebih dari 5.000 orang muda di Jerman. Survei ini menyingkapkan bahwa sewaktu kaum muda mengisi waktu senggang—seperti mendengarkan musik, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan—mereka hampir selalu bersama orang lain. Mungkin, lebih dari kelompok usia lain, kaum muda ingin berada bersama teman-teman mereka. Jadi, pastilah, salah satu kunci sukses di masa muda adalah bergaul.
Namun, bergaul tidak selalu mudah. Ya, hubungan antarmanusia merupakan suatu hal yang, menurut pengakuan para pria dan wanita muda, sering menjadi masalah. Di sini, Alkitab dapat benar-benar membantu. Firman Allah berisi bimbingan dasar bagi kaum muda untuk membangun hubungan yang seimbang. Apa yang Alkitab katakan?
Salah satu prinsip terpenting dalam hubungan antarmanusia adalah apa yang disebut Aturan Emas: ”Selalu perlakukan orang lain sebagaimana Saudara ingin diperlakukan orang lain”. Memperlakukan orang lain dengan respek, bermartabat, dan penuh kebaikan mendorong mereka untuk memperlakukan Saudara dengan cara yang sama. Perilaku yang baik dapat menetralkan suasana yang tegang dan penuh stres. Jika Saudara dikenal karena selalu bertimbang rasa terhadap orang lain, kemungkinan besar Saudara akan dihargai dan diterima mereka. Tidakkah diterima orang lain membuat Saudara senang?—Matius 7:12, Revised English Bible.
Alkitab menasihati Saudara untuk ”mengasihi sesamamu seperti dirimu sendiri”. Saudara perlu mengasihi diri sendiri dalam arti peduli terhadap diri sendiri dan memiliki respek terhadap diri sendiri hingga taraf yang masuk akal, tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Mengapa hal ini dapat membantu? Nah, jika Saudara tidak memiliki respek terhadap diri sendiri, Saudara dapat menjadi terlalu kritis terhadap orang lain, dan hal ini menghalangi Saudara untuk memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. Namun, memiliki respek terhadap diri sendiri merupakan dasar yang di atasnya Saudara dapat membangun persahabatan yang kuat.—Matius 22:39.
Setelah sebuah persahabatan berkembang, hal itu perlu diperkuat oleh upaya dari kedua belah pihak. Menginvestasikan waktu dalam sebuah persahabatan akan membuat Saudara bahagia, karena ”lebih berbahagia memberi daripada menerima”. Salah satu bentuk memberi adalah mengampuni, yang mencakup tidak mempersoalkan kesalahan kecil dan tidak mengharapkan kesempurnaan dari orang lain. Alkitab memberi tahu kita, ”Biarlah sikap masuk akalmu diketahui semua orang.” Ya, ”sejauh itu bergantung padamu, hendaklah kamu suka damai dengan semua orang”. Bagaimana jika seorang sahabat menunjukkan kelemahan Saudara? Bagaimana reaksi Saudara? Pertimbangkan nasihat praktis ini dari Alkitab, ”Janganlah rohmu cepat tersinggung,” karena ”pukulan seorang sahabat diberikan dengan maksud baik”. Tidakkah benar bahwa sahabat mempengaruhi cara berpikir, kata-kata, dan perilaku Saudara? Oleh karena itu, Alkitab memperingatkan, ”Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang berguna.” Di pihak lain, ”ia yang berjalan dengan orang-orang berhikmat akan menjadi berhikmat”.—Kisah 20:35; Filipi 4:5; Roma 12:17, 18; Pengkhotbah 7:9; Amsal 13:20; 27:6, REB; 1 Korintus 15:33.
Marco berbicara mewakili banyak pria dan wanita muda sewaktu ia mengatakan, ”Prinsip-prinsip Alkitab merupakan bantuan besar dalam bergaul. Beberapa orang yang saya kenal hidup hanya untuk diri sendiri dan hanya memikirkan bagaimana mereka dapat memperoleh keuntungan pribadi sebanyak-banyaknya. Alkitab mengajar kita untuk berpikir, bukan bagi diri sendiri secara berlebihan, melainkan bagi orang lain. Sejauh yang saya dapat lihat, itulah pendekatan terbaik untuk hubungan antarmanusia.”
Apa yang dipelajari dari Alkitab oleh orang-orang seperti Marco membantu mereka tidak hanya pada masa muda tetapi juga pada tahun-tahun mendatang. Dan, sehubungan dengan masa depan, ada lagi cara Alkitab yang dapat sangat membantu generasi muda.
Kekhawatiran tentang Masa Depan
Pada umumnya, kaum muda selalu ingin tahu. Mungkin, lebih dari kelompok usia mana pun, mereka ingin tahu apa yang terjadi dan mengapa. Dan, Alkitab, lebih dari buku lain mana pun, menjelaskan mengapa keadaan dunia seperti ini dan memberi tahu kita apa yang akan terjadi di masa depan. Inilah yang ingin diketahui oleh generasi muda. Mengapa kita dapat yakin?
Nah, meskipun secara luas dipercayai bahwa kaum muda hanya hidup untuk saat ini, beberapa survei menyingkapkan suatu gambaran yang sedikit berbeda. Survei-survei ini memperlihatkan bahwa kaum muda sering kali mencermati apa yang terjadi di sekitar mereka, dan kemudian mereka menarik kesimpulan sendiri tentang bagaimana kemungkinan besar kehidupan di masa depan. Buktinya adalah bahwa 3 dari 4 pria dan wanita muda ”sering” atau ”sangat sering” berpikir tentang masa depan. Meskipun kaum muda umumnya bersikap optimis, mayoritas dari mereka memandang masa depan dengan rasa khawatir.
Mengapa khawatir? Banyak generasi muda masa kini sudah terlibat dalam kejahatan, kekerasan, dan penyalahgunaan narkoba. Kaum muda khawatir tentang apakah mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang stabil di masyarakat yang penuh persaingan ini. Mereka merasa ditekan untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah atau untuk berprestasi di tempat kerja. Seorang remaja berusia 17 tahun mengeluh, ”Kita hidup dalam masyarakat yang kejam dan mementingkan diri. Semua orang ingin melakukan apa yang mereka inginkan. Kita harus selalu membuktikan apa yang kita bisa lakukan, dan hal ini membuat saya muak.” Seorang pria muda lain, berusia 22 tahun, mengatakan, ”Orang yang berprestasi hidup dengan sukses dan nyaman. Orang-orang yang tidak bernasib baik, yang karena satu atau lain alasan tidak sanggup bersaing, tertinggal di belakang.” Mengapa kehidupan begitu penuh persaingan? Apakah kehidupan akan selalu seperti ini?
Penjelasan yang Realistis
Sewaktu kaum muda dengan perasaan resah atau khawatir menyaksikan apa yang terjadi di masyarakat, mereka sependapat—secara sadar ataupun tidak—dengan Alkitab. Firman Allah memperlihatkan bahwa masyarakat yang kejam dan mementingkan diri ini merupakan pertanda zaman. Rasul Paulus menulis tentang zaman kita dalam sepucuk surat kepada seorang pria muda bernama Timotius, ”Akan datang masa kritis yang sulit dihadapi.” Mengapa kritis, dan mengapa sulit dihadapi? Karena, sebagaimana Paulus selanjutnya tulis, orang-orang akan menjadi ”pencinta diri sendiri, pencinta uang, congkak, angkuh, . . . tidak berterima kasih, tidak loyal, . . . garang”. Tidakkah hal itu merupakan gambaran yang akurat tentang sikap banyak orang dewasa ini?—2 Timotius 3:1-3.
Alkitab menyatakan bahwa masa kritis ini akan terjadi ”pada hari-hari terakhir”, sebelum perubahan besar terjadi atas seluruh masyarakat manusia. Perubahan ini akan mempengaruhi setiap orang, tua maupun muda. Perubahan seperti apa? Sebuah pemerintahan surgawi tidak lama lagi akan mengambil alih pemerintahan atas urusan manusia, dan rakyatnya akan menikmati ”limpahnya kedamaian” di mana-mana. ”Orang-orang adil-benar akan memiliki bumi, dan mereka akan mendiaminya selama-lamanya.” Rasa khawatir dan takut tidak akan ada lagi.—Mazmur 37:11, 29.
Hanya Alkitab yang memberikan pemahaman yang bisa diandalkan tentang masa depan. Sewaktu seorang pemuda tahu apa yang akan terjadi dalam beberapa tahun berikutnya, ia dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi perkembangan serta merasa aman dan lebih dapat mengendalikan kehidupannya. Perasaan ini mengurangi stres dan kekhawatiran. Dengan cara ini, kebutuhan khusus dari generasi muda—untuk memahami masyarakat dan untuk mengetahui apa yang terbentang di masa depan—dibahas dalam Alkitab.
Kesuksesan pada Masa Muda
Apa kriteria kesuksesan di masa muda? Pendidikan tinggi, kekayaan, dan banyak teman? Banyak yang berpikir demikian. Tahun-tahun pada masa remaja dan pada awal usia 20-an hendaknya menjadi awal yang baik bagi kehidupan di kemudian hari. Dengan kata lain, keberhasilan di masa muda dapat menjadi indikasi tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
Sebagaimana telah kita lihat, Alkitab dapat membantu seorang pemuda untuk menyukseskan masa mudanya. Banyak anak muda telah memperoleh kesuksesan demikian dalam kehidupan mereka. Mereka membaca Firman Allah setiap hari dan menerapkan apa yang mereka pelajari. (Lihat ”Kiat Seorang Hamba Yehuwa yang Masih Muda”, di halaman 6.) Ya, Alkitab ternyata adalah buku yang sangat cocok bagi kaum muda dewasa ini karena buku tersebut dapat membantu mereka untuk menjadi ”cakap sepenuhnya, diperlengkapi secara menyeluruh untuk setiap pekerjaan yang baik”.—2 Timotius 3:16, 17.
[Blurb di hlm. 5]
Salah satu kunci sukses di masa muda adalah bergaul
[Blurb di hlm. 6]
Mungkin, lebih dari kelompok usia mana pun, kaum muda ingin tahu apa yang terjadi dan mengapa
[Kotak di hlm. 6, 7]
Kiat Seorang Hamba Yehuwa yang Masih Muda
  Alexander berusia 19 tahun. Ia dibesarkan dalam sebuah keluarga Saksi-Saksi Yehuwa, dan ia senang sekali mempraktekkan imannya dengan sepenuh hati. Namun, keadaannya tidak selalu demikian. Alexander menjelaskan,
  ”Percaya atau tidak, saya bergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa sebagai seorang remaja belum terbaptis selama tujuh tahun lebih. Selama tahun-tahun itu, saya menjalankan ibadat dengan setengah hati, sekadar hal yang bersifat rutin. Mungkin, saya hanya tidak memiliki keberanian untuk membuat evaluasi yang jujur terhadap diri sendiri.”
  Kemudian, sikap Alexander berubah. Ia melanjutkan,
  ”Orang tua dan teman-teman saya di sidang terus menganjurkan saya untuk membaca Alkitab setiap hari agar dapat mengenal Yehuwa secara pribadi. Pada akhirnya, saya memutuskan untuk mencoba. Jadi, saya mengurangi menonton televisi dan menjadikan pembacaan Alkitab sebagai bagian dari rutin saya tiap pagi. Akhirnya, saya mulai memahami apa sebenarnya Alkitab itu. Saya melihat bagaimana Alkitab dapat membantu saya secara pribadi. Dan—yang terpenting—saya memahami bahwa Yehuwa ingin agar saya mengenal-Nya. Setelah saya mengindahkan hal itu, hubungan pribadi saya dengan-Nya mulai bertumbuh, dan persahabatan di sidang berkembang. Alkitab benar-benar telah mengubah saya! Saya menyarankan agar setiap hamba Yehuwa yang masih muda membaca Alkitab setiap hari.”
  Terdapat jutaan anak muda di seluruh dunia yang tergabung dengan Saksi-Saksi Yehuwa. Apakah Saudara salah seorang dari antara mereka? Apakah Saudara ingin mendapat manfaat dari pembacaan Alkitab secara rutin? Bagaimana jika Saudara mengikuti contoh Alexander? Kurangilah kegiatan-kegiatan yang tidak begitu penting dan jadikanlah pembacaan Alkitab bagian dari rutin Saudara setiap hari. Pasti, Saudara akan mendapat manfaat.
Nah mungkin ini sedikit berguna.. :)

Arti dari sebuah lagu Que sera-sera

Arti dari sebuah lagu Que sera-sera
Dan ini makna dari lagu Que sera-sera.

^_^

Seorang gadis kecil bertanya pada ibunya tentang masa depannya.
Apakah dia bisa jadi kaya dan ayu?
Ataukah dia akan jadi miskin papa?
 

Sang Ibu dengan bijak menjawab :
Biarlah masa depan mengalir dengan sendirinya.
Tugas manusia hanyalah berusaha untuk meraihnya.
Bukan menentukan.
Bukan pusing memikirkannya.
Biarlah masa depan tetap menjadi masa depan.
Tidak perlu dikhawatirkan dari sekarang.
Biarlah yang akan terjadi di masa depan terjadilah!
 

Que Sera Sera!
Apa yang akan terjadi, terjadilah!
Biarlah jiwa ksatria tumbuh dalam jiwa manusia
Tabah dalam menghadapi kenyataan yang akan dihadapi di masa depan.

Nikmati masa sekarang, pasrah pada-Nya tentang masa depan.

^_^

Sebuah lagu keren tentang hidup sekarang dan hidup di masa depan. Lagu yang dipetik dari sound track film Alfred Hitchcock ini menarik garis tegas untuk membatasi rasa takut. Seolah-olah hendak berpesan untuk hiduplah di masa sekarang!

Jangan takuti masa depan!. Jangan biarkan masa depan membuat manusia resah dan gelisah sejak saat ini. Jangan biarkan rasa resah dan gelisah menghalangi langkah manusia dalam mempersiapkan masa depan. Jangan sampai kebahagiaan saat ini dikacaukan oleh kekhawatiran tentang masa depan. 


Biarlah kekhawatiran masa depan berada di masa depan, jangan dipaksa hadir sekarang. Biarlah keindahan bunga-bunga padang rumput dimusim hujan menghiasi kehidupan manusia, tanpa diganggu pikiran bahwa bunga-bunga itu akan kering di musim kemarau.

^_^
SYAIR LAGU CARI SENDIRI OKE :o

Scorpion - Wind Of Change

Scorpion - Wind Of Change


I Follow The Moskva
Down To Gorky Park
Listening To The Wind Of Change
An August Summer Night
Soldiers Passing By
Listening To The Wind Of Change
The World Is Closing In
Did You Ever Think
That We Could Be So Close, Like Brothers
The Future's In The Air
I Can Feel It Everywhere
Blowing With The Wind Of Change
[Chorus:]
Take Me To The Magic Of The Moment
On A Glory Night
Where The Children Of Tomorrow Dream Away
In The Wind Of Change

Walking Down The Street
Distant Memories
Are Buried In The Past Forever

I Follow The Moskva
Down To Gorky Park
Listening To The Wind Of Change

Take Me To The Magic Of The Moment
On A Glory Night
Where The Children Of Tomorrow Share Their Dreams
With You And Me

Take Me To The Magic Of The Moment
On A Glory Night
Where The Children Of Tomorrow Dream Away
In The Wind Of Change

The Wind Of Change Blows Straight
Into The Face Of Time
Like A Stormwind That Will Ring
The Freedom Bell For Peace Of Mind
Let Your Balalaika Sing
What My Guitar Wants To Say

Take Me To The Magic Of The Moment
On A Glory Night
Where The Children Of Tomorrow Share Their Dreams
With You And Me

Take Me To The Magic Of The Moment
On A Glory Night
Where The Children Of Tomorrow Dream Away
In The Wind Of Change